Persepsi adalah realitas. Persepsi membelenggu proses berfikir kita. Persepsi membuat pikiran kita terpasung dalam suatu koridor berpikir. Jika kita ingin masuk ke koridor lain, maka kita harus memperluas persepsi. Seringkali ketika sesuatu hal ternyata berada di luar koridor berpikir kita atau berada di luar kemampuan persepsi kita untuk memahaminya, kita dengan mudah menganggapnya sebagai TIDAK MASUK AKAL. Memang cara itulah yang paling mudah untuk menutupi ketidak tahuan kita, kebodohan kita, kemalasan kita untuk belajar mengenai hal-hal baru guna memperluas cakrawala pemikiran kita.
Pernyataan yang sering muncul biasanya adalah :
Wah.. Ini tidak masuk akal...
Itu tidak mungkin...
Saya tidak mempercayai hal itu bisa dilakukan..
Hal itu pasti melibatkan kekuatan Jin..
dll.
Pertanyaannya adalah, apakah Anda senang dengan hasil yang Anda dapatkan selama ini? Jika ya, bagus sekali, selamat buat Anda. Jika tidak, apa yang harus kita lakukan untuk merubah hasilnya?
Seperti yang dikatakan oleh penulis dari “The Secret of Millionaire Mind” T. Harv Eker, jika kita tidak senang dengan buah yang kita dapatkan, kita tidak dapat merubah buahnya. Yang harus kita perbaiki adalah apa yang diserap oleh akarnya, dengan kata lain, apa yang kita masukkan ke dalam pikiran kita, tepatnya pikiran bawah sadar kita. Akar pohon ibarat 80% dari gunung es, yang tidak kelihatan atau yang bersembunyi di bawah permukaan laut. Dengan merubah apa yang tidak kelihatan ini, maka kita akan merubah hasil yang kita dapatkan. Hasil yang kita dapatkan berasal dari program pikiran yang ada dalam pikiran bawah sadar kita.
- Belief adalah apa yang kita yakini.
- Value adalah apa yang kita anggap penting.
- Identity/identitas adalah siapa kita sendiri, maksudnya kita memandang diri kita sebagai apa.
- Kapabilitas/Skill adalah apa yang kita kuasai untuk mendukung identitas kita.
Sebelumnya, bagaimana hubungan keempat bagian ini dalam menentukan hasil yang kita dapat?
Identitas Anda menentukan bagaimana cara Anda melihat diri Anda, mari kita ambil contoh konteks seorang karyawan, jika Anda adalah seorang karyawan biasa, Anda akan memandang diri Anda sebagai seorang karyawan yang biasa-biasa saja, maka Anda akan bekerja, masuk kantor dari jam 9 sampai jam 5, dan menyenangi bos Anda. Jika identitas Anda adalah seorang karyawan yang teladan, Anda tentu akan melakukan pekerjaan dengan perasaan yang berbeda, Anda mungkin menikmati saat-saat Anda dalam bekerja, identitas menentukan bagaimana menjalani sebuah program.
Dengan identitas Anda sebagai seorang karyawan biasa misalnya, maka Anda akan melakukan hal-hal yang Anda anggap benar sebagai seorang karyawan yang biasa, Anda akan bekerja dengan santai, tidak ingin menyelesaikan tugas dengan cepat, malas-malasan. Untuk apa bekerja keras, toh nanti hasil yang Anda dapatkan juga akan sama saja. Ini adalah salah satu contoh dari belief dari karyawan yang biasa-biasa saja.
Sedangkan seorang karyawan yang baik memiliki keyakinan bahwa, “jika saya bekerja dengan baik, bekerja dengan keras, untuk membantu perusahaan tempat saya bekerja menjadi semakin baik, maka saya akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik.” Maka Anda akan melakukan yang terbaik dari dirinya. Anda memiliki keyakinan bahwa dengan bekerja keraslah maka Anda bisa mendapatkan kehidupan yang diinginkan.
Sedangkan value, atau apa yang Anda anggap penting dalam hal karyawan yang baik adalah masuk kerja mulai dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore dan menyelesaikan tugas Anda di kantor. Ini adalah hal yang Anda anggap penting. Jika Anda tidak menganggap ini penting, maka Anda tidak akan melakukannya. Jika Anda tidak melakukannya maka ini bertentangan dengan belief Anda, yang mana menegaskan Anda bahwa dengan bekerja keraslah Anda bisa memiliki kehidupan yang Anda inginkan. Begitu pula dengan sebaliknya.
Kemudian, Anda akan menguasai atau tidak menguasai keahlian tertentu, untuk mendukung apa yang Anda yakini dan yang Anda anggap penting. Semuanya selaras dengan belief dan value Anda.
Jika hasil yang Anda dapatkan tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan, mungkin saja identitas Anda tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tempat Anda bekerja (karena kita membicarakan konteks sebagai karyawan), atau bisa jadi belief Anda menghambat Anda, atau value Anda tidak sama dengan value yang dituntut pekerjaan. Dan mungkin Anda tidak memiliki keahlian yang tepat dalam melakukan pekerjaan, atau Anda perlu meningkatkan keahlian Anda.
Keempat bagian inilah yang mempengaruhi bagaimana Anda berperilaku, bertindak dan membuat keputusan.
Bagaimana merubah belief?
Untuk merubah belief, kita perlu mengerti bagaimana belief terbentuk, dengan mengetahui cara sebuah belief terbentuk atau terinstall, maka kita dapat meng-uninstall belief tersebut.
Sama juga dengan Value, Value sendiri adalah belief yang sudah mengkristal. Belief-belief yang sudah begitu mendarah daging dalam program pikiran kita, sehingga tidak terbantahkan.
Dengan menerima, mengerti apa yang terjadi dalam pikiran kita, otomatis kita mengetahui siapa kita, memang tidak mudah untuk mendefinisikan dalam tingkat yang lebih tinggi. Namun kita dapat mencobanya dengan hal-hal kecil.
Tanpa kesadaran, kita tidak akan bisa berubah. Dengan menyadari hal-hal kecil yang terjadi dalam diri kita, maka kita melatih pikiran kita untuk menjadi sadar dengan setiap perubahan atau apa pun yang terjadi dalam diri kita.
Dengan ini, maka kita dapat merubah apa yang ingin kita ubah.
Karena Berapapun banyaknya Seminar, Workshop, serta Training pengembangan Diri yang telah anda ikuti. Ataupun Buku Pengembangan Diri yang telah anda baca. Anda hanya bisa mencapai hal-hal yang anda yakini dan percayai…
Ya...
Semua ilmu dan pengetahuan yang baru anda pelajari akan menjadi lumpuh ketika berhadapan dengan program lama yang masih bercokol di alam bawah sadar anda.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan yang baru anda pelajari ke dalam program pikiran bawah sadar secara permanen, tanpa harus menimbulkan konflik diri...?
Bagaimana membuat semua itu dapat menjadi bagian dari pikiran bawah sadar sehingga kita bisa bertindak tanpa upaya sadar yang besar, meraih kesuksesan dengan mudah "The Effortless Success", serta bagaimana agar peristiwa-peristiwa kebetulan yang ajaib semakin sering hadir dalam kehidupan kita...??
Itulah yang jarang sekali di ajarkan, kebanyakan pelatihan hanya mengajarkan nilai/sikap apa yang baik dan harus dikembangkan dalam diri kita agar kita berhasil. Belum banyak yang mengajarkan bagaimana (HOW TO) meng-install nilai/sikap tersebut dalam diri kita sehingga terjadi perubahan yang permanen.
Dengan dasar inilah saya mengembangkan Quantum Mind Technology. Saya mengajar peserta untuk mengenali Limiting Belief yang menjadi hambatan mereka dalam meraih kesuksesan. Untuk kemudian meng-uninstall program lama yang menghambat tersebut serta meng-install program baru yang positif dan Full power yang bisa mendukung mereka dalam pencapaian keberhasilan yang mereka harapkan. Mengubah keyakinan-keyakinan negatif yang menghambat kesuksesan, membuat hidup tidak bahagia, atau menyebabkan penyakit.
Peserta juga dibekali kemampuan untuk melakukan Self Therapy yang sangat sederhana dan praktis, namun efektif. Sehingga jika kelak menghadapi tantangan serta permasalahan dalam kehidupan mereka. Hal itu dapat mereka pecahkan sendiri secara mandiri.
Untuk memudahkan pemahaman anda maka saya akan menggunakan komputer sebagai analogi pikiran bawah sadar.
Saat kita punya komputer baru maka yang pertama kita lakukan adalah menginstal operating system. Selanjutnya kita perlu menginstal berbagai program aplikasi yang dibutuhkan untuk membantu kerja kita. Setelah program diinstal dan dijalankan bila ternyata ada masalah maka ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama kita bisa melakukan repair dan hanya memperbaiki bagian program yang bermasalah. Kedua, kita bisa melakukan complete uninstall dan setelah itu mengulangi instalasi program yang sama atau yang lebih up-to-date.
Hal yang sama berlaku untuk komputer mental kita. Program dominan yang mempengaruhi hidup kita adalah program yang diinstal sejak kita dalam kandungan ibu, usia 3 bulan, hingga usia 12 atau 13 tahun. Ini adalah program yang menentukan apakah seseorang akan gagal atau sukses dalam hidupnya.
Nah, bagaimana sih sebenarnya proses pemrograman komputer mental kita?
Model Neurological Level yang dikembangkan oleh Robert Dilts, yang sebenarnya berawal dari pemikiran Gregory Bateson, sangat membantu untuk bisa memahami proses programming pikiran manusia. Neurological Level terdiri atas lima jenjang yaitu :
- Environment (lingkungan) ,
- Behavior (perilaku),
- Capability (kecakapan),
- Beliefs/Values (kepercayaan/nilai), dan
- Indentity (identitas).
Proses programming pikiran, jika mengambil alur Neurological Level adalah sebagai berikut. Saat masih kecil interaksi kita dengan lingkungan (environment), terutama dengan orangtua atau pengasuh, akan menentukan perilaku (behavior) kita. Perilaku selanjutnya akan menentukan kecakapan (capability). Kecakapan menentukan kepercayaan/nilai (belief/value) yang akhirnya akan mengkristal menjadi identitas (identity).
Bingung?
Ini saya beri penjelasan yang lebih panjang. Misalnya anak, sebut saja Budi, saat masih kecil, sering diolok-olok oleh orangtua atau pengasuhnya (environment) saat ia menyanyi karena suaranya sumbang. Akibatnya Budi akan berperilaku takut (behavior) untuk menyanyi dan tidak mau mencoba untuk menyanyi lagi karena tidak ingin mendapat malu atau sakit hati karena diolok-olok. Akibat dari perilaku ini kecakapan (capability) Budi untuk menyanyi tidak berkembang karena tidak pernah dilatih. Karena tidak pernah dilatih dan tidak bisa menyanyi Budi akhirnya percaya bahwa menyanyi adalah kegiatan yang membahayakan dirinya secara emosi dan harus dihindari (belief/value). Ia tidak bisa menyanyi dan menilai menyanyi itu tidak penting dan perlu dihindari. Akhirnya saat Budi diminta menyanyi ia menolak dan menjawab, Saya bodoh dan tidak bisa menyanyi. Pada saat Budi menggunakan kalimat Saya . untuk menggambarkan dirinya maka ini adalah identitas dirinya (identity).
Anda jelas sekarang?
Setelah dewasa, saat diminta menyanyi, misalnya di acara ulang tahun atau pesta maka anak kecil yang ada di dalam Budi yang dewasa tidak akan mau menyanyi. Mengapa? Karena ia tidak mau disakiti lagi. Dengan kata lain Budi merasakan emosi negatif yang sangat kuat, yang berhubungan dengan menyanyi, dan menghindarinya.
Apa yang terjadi di dalam pikirannya?
Waktu Budi kecil mengalami diolok-olok saat ia menyanyi maka pikirannya menyimpan pengalaman ini plus emosi negatif yang menyertainya ke harddisk atau memorinya. Setelah Budi dewasa maka saat ia diminta menyanyi yang terjadi adalah pertama, pikirannya menangkap stimulus diminta menyanyi dan segera mencari data yang cocok dengan input ini. Mengapa pikiran melakukan hal ini? Karena Budi, termasuk kita semua, selalu membutuhkan makna untuk suatu kejadian atau stimulus. Cara yang paling mudah adalah dengan membongkar arsip yang ada di memori.
Begitu ditemukan data yang sesuai, yang berasal dari masa kecilnya, maka emosi yang menyertai data ini menjadi aktif. Budi merasa tidak mampu. Selanjutnya Budi memberikan respon dalam bentuk menolak untuk menyanyi. Walaupun dipaksa Budi tetap akan menolak dengan segala cara. Setelah ia tidak lagi diminta menyanyi maka Budi keluar dari situasi bahaya dan melakukan evaluasi, Untung tadi saya nggak nyanyi. Kalau nyanyi suara saya sumbang dan mereka pasti akan menertawakan saya. Hasil evaluasi ini semakin memperkuat programnya.
Masalah muncul karena pikiran (bawah sadar) Budi melakukan salah satu dari dua hal berikut. Pertama, pikiran bawah sadar mencari data yang serupa dengan stimulus dan mengaktifkan emosi (negatif) yang melekat pada data itu. Kedua, pikiran bawah sadar memberikan makna, tanpa persetujuan Budi secara sadar, atas stimulus itu dan ternyata maknanya negatif, karena mengacu pada database yang ada di memori.
Nah, untuk bisa bekerja maksimal dan powerful maka sugesti harus bisa mengintervensi apa yang dilakukan oleh pikiran bawah sadar Budi. Dengan kata lain rangkaian proses sejak diterimanya suatu stimulus hingga terjadinya respon perlu diintervensi.
Anda jelas sekarang?
Proses mulai dari diterimanya suatu input atau stimulus hingga terjadinya suatu respon saya sebut dengan nama Matrix. Matrix berawal dari input data tertentu yang masuk melalui indera kita. Data ini selanjutnya masuk ke pikiran bawah sadar dan digunakan sebagai key word untuk melakukan searching data yang sama, atau serupa, atau mirip yang ada di data base/ memori. Begitu ditemukan data yang serupa maka informasi ini naik ke pikiran sadar beserta semua emosi yang menyertainya. Emosi, bergantung pada intensitasnya, selanjutnya menentukan respon yang kita putuskan untuk dilakukan. Setelah respon dilakukan kita masuk ke fase terminasi atau berhenti. Apakah hanya sampai di sini? Tidak. Setelah terminasi, pikiran kita, baik secara sadar maupun tidak sadar akan melakukan evaluasi terhadap apa yang baru terjadi. Hasil evaluasi ini bisa memperkuat atau melemahkan program pikiran yang telah ada.
Sugesti adalah satu kata yang pasti akan dibicarakan saat kita membahas mengenai hipnosis/ hipnoterapi karena berhubungan dengan salah satu teknik yang digunakan untuk meng-instal program pikiran tertentu ke dalam harddisk biokomputer seseorang.
Sugesti penting untuk dibahas karena merupakan salah satu dari 4 teknik terapi, dalam konteks hipnoterapi, yang digunakan untuk membantu klien mengatasi masalah mereka yaitu:
- Sugesti dan imajinasi pascahipnosis (posthypnotic suggestion and imagery)
- Menemukan akar masalah (discovering the root cause)
- Melepaskan (release)
- Pemahaman baru / relearning (new understanding)
Aktivasi The Power of nDilalah...
nDilalah adalah kosa kata dalam bahasa jawa di daerah saya yang merupakan plesetan dari kalimat Bi Idznillah. Yang biasanya digunakan untuk mengomentari peristiwa-peristiwa kebetulan yang bersifat ajaib, keberuntungan, dll....
Sebenarnya tidak ada suatu peristiwa yang bersifat kebetulan. Ada struktur serta mekanisme dibalik peristiwa yang bersifat kebetulan tersebut...
Mekanisme itu berada di alam bawah sadar kita, dialah Auto Success Mechanisme yang berjalan secara otomatis di alam bawah sadar kita...
Sebagai gambaran yang lebih jelas, silakan jawab pertanyaan ini :
✔ Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi dimana Anda baru melamunkan suatu makanan yang enak, ee..nDilalah kersaning Allah, ada yang mengantarkan (mentraktir, memberi) Anda makanan yang Anda harapkan itu?
✔ Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi dimana Anda baru saja membayangkan wajah seorang sahabat sambil mengenangkan manisnya hubungan Anda, dan ee..nDilalah kersaning Allah, sahabat Anda itu menelepon Anda, atau justru tiba-tiba muncul di depan Anda?
✔ Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi di mana Anda suatu saat pernah berkhayal / berimajinasi / bervisualisasi tentang pergi berkunjung ke luar negeri yang anda inginkan. ee..nDilalah kersaning Allah, suatu saat Anda mendapatkan bonus liburan dari seseorang / suatu organisasi (kantor Anda, hadiah bank, lucky draw, pemerintah, dll) padahal Anda tidak pernah meminta hal itu pada mereka.
✔ DLL,
Itulah salah contoh-contoh bagaimana pikiran bawah sadar kita bisa menciptakan KEAJAIBAN. Itulah potensi luar biasa yang telah built - in yang diberikan Tuhan kepada kita ini, oleh karena itu janganlah disia - siakan. Karena ketika potensi ini dioptimalkan secara maksimal dan konsisten maka bersiap - siaplah KEAJAIBAN akan sering terjadi dalam hidup anda..!
Nah... Inginkah anda menghadirkan kejadian ajaib itu kembali, serta memahami struktur di baliknya. Sehingga dapat di duplikasi serta diaplikasikan kapanpun saja anda mau.......?
Sahabat...
✔ Sadarkah bahwa kita sehari-hari hanya menggunakan sekitar 5% dari seluruh Potensi Kemampuan Otak kita..?
✔ Sadarkah bahwa kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita, Baik Buruk maupun Positif, sebagian besar karena kita sendiri yang "Menarik"nya..?
✔ Sadarkah bahwa hampir semua Kegagalan dan Kesuksesan Kita, selain karena "Ijin" Allah Yang Maha Kuasa, adalah karena hasil usaha kita sendiri..?
✔ Sadarkah bahwa Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan Kekuatan Dahsyat dari Pikiran, baik Pikiran Sadar, maupun Pikiran Bawah Sadar..?
✔ Bahwa Hidup kita sekarang & yang akan datang, adalah hasil dari apa yang kita Pikirkan dan Lakukan..?
✔ Bahwa hampir semua kegagalan, kejadian Buruk & Negatif yang terjadi dalam hidup kita, adalah karena "Limiting Belief" dan Programming yang "Salah Install"..?
✔ Dan bahwa Program-program tersebut, bisa kita Install ulang, dengan Program-program Positif yang akan mengubah hidup kita...?
Maukah Anda:
✔ Belajar memanfaatkan Potensi Pikiran Bawah Sadar untuk merubah Hidup Anda sendiri?
✔ Mengetahui "Rahasia" untuk "Memprogram Ulang" kehidupan Anda dengan menggunakan Quantum Mind Technology NAQS DNA...?
✔ Mengubah Hidup Anda menjadi lebih Sukses, Bahagia, Sehat, Aman serta Berkelimpahan dengan lebih Cepat & Mudah?
Maka Ikutilah..
QUANTUM MIND TECHNOLOGY
Spiritual Mind Power Revolution
Personal Power & Therapy For Total Success
INFO JADWAL TERBARU, SILAHKAN SMS KE 081 231 649 477
0 komentar:
Posting Komentar